Rabu, 18 Juli 2012

Takut melihat hantu? Apa yang kita lihat saat bercermin?


Pada posting kali ini saya akan menshare kisah salah satu pasien saya agar kita sama-sama dapat belajar dari pengalaman orang lain yang berharga. Tentu saja dengan identitas yang dirahasiakan. Sebut saja nyonya M, usia beliau lebih dari 60 tahun. Isuenya cukup spesifik. .Takut hantu !! Hmm.. saya rasa hal ini manusiawi sebenarnya.  Jujur saja .. kalau disuruh melintas pekuburan, jam 12 malam pastilah saya juga merinding.

                                                

Namun ketakutan beliau lebih dari itu, artinya benar-benar dirasakan setiap hari. Perasaan ini sudah dirasakan sejak beliau muda sebenarnya, namun tidaklah terlalu mengganggu. Ketakutan akan hal hantu semakin memburuk dalam 1 tahun terakhir. Ny M memang hanya tinggal berdua dengan suami ditemani oleh pembantu dan supir di rumah. 

Ny M tidak berani berada di rumah sendirian, mesti ada yang menemani. Semua lampu di ruangan mesti menyala walau siang hari. Apabila suami beliau pergi  keluar kota/negeri, maka pembantu nyonya M mesti tidur de dapan pintu kamar saat malam hari. Tentu saja pintu tersebut dalam kondisi terbuka. Bahkan adalah bila beliau ke kamar mandi di suatu hotel atau kantor, maka suami beliau mesti ikut masuk ke dalam kamar mandi wanita,  lalu mengganjalkan sepatunya pada bilik pintu  kamar mandi. Hanya untuk memberikan rasa aman kepada isteri tersayang. Ny M mengaku bahwa hal ini sangatlah mengganggu, namun beliau juga tidak berdaya untuk mencegahnya. 

Saya bertanya pada Ny M apakah beliau pernah melihat hantu atau mahluk halus lainnya dalam kehidupan nyata ? Beliau bilang belum pernah.. Saya berupaya mencari apakah ada trauma atau pengalaman di masa lalu terkait  dengan ketakutan atau kecemasan tertentu, ternyata tidak ada yang berarti. Memang sebagai ibu rumah tangga beliau lebih sering menghabiskan waktu di rumah, tanpa kesibukan yang cukup berarti.  Anak-anak beliau sudah pisah rumah semua. Untuk urusan ibadah beliau menganggap hal ini biasa saja, artinya beliau tetap beribadah rutin sesuai agamanya. Soal kualitas ibadah... saya rasa itu di luar dari keahlian saya.

                                          

Saya terus berdialog untuk mencari fakta  yang berhubungan dengan isue beliau. Ny M menceritakan dirinya adalah orang yang sangat sederhana. Walau suami beliau adalah salah satu CEO perusahaan terkemuka, penampilan beliau sangat bersahaja. Baik dari sisi make-up , perhiasan maupun cara berpakaian. Beliau juga berupaya baik pada saudara dan tetangga sekitar rumah. Biasanya kalau ada kue yang porsinya cukup besar, dengan senang hati Ny M akan memberikan pada tetangga atau saudara untuk mencicipi. Bila mendapat oleh-oleh dari suami, maka dengan senang hati beliau akan berbagi kepada orang-orang dekatnya. Dia berkata bahwa lebih senang mementingkan kebahagiaan orang lain daripada diri sendiri.

Jujur saja dalam pengamatan saya , memang  sebagai isteri seorang CEO penampilan beliau memang sangat bersahaja. Nothing wrong with that.. I admited. Namun ... sampailah saya pada suatu pertanyaan yang tercetus begitu saja. “Maaf bu, sewaktu Anda berkaca.. apakah yang Anda perhatikan?” ( Biasanya wanita ingin tampil cantik dengan memperhatikan dandanan wajah serta mencocokkan dengan baju yang dipakai). Ny M, berkata bahwa dia tidak memperhatikan wajahnya... Saya bertanya lagi  , “Jadi apa yang Anda lihat saat bercermin?”. “Jujur saja dok, saya juga tidak tau... baru saja saya pikirkan saat dokter bertanya tadi”. “Saya hanya berkaca saja, merapikan rambut, dan berdandan secukupnya, tidak lebih”. 

“Tanpa memperhatikan bahwa wajah Anda dan puas dan bersyukur  dengan penampilan Anda? “ (tanya saya kembali) . “Mm.. memang terdengar aneh, namun pada saat berkaca saya malah melihat ruang kosong di cermin dan malah khawatir muncul bayangan bayangan hantu atau mahluk halus”.

                                        

“Ruang kosong”.. ini adalah kata kuncinya my dear friends. Cermin itu punya dua fungsi menurut saya , baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik saat bercermin hendaknya kita bersyukur pada nikmat Tuhan yang diberikan serta  memantaskan diri kita pada hari ini untuk tampil baik. Secara psikis, saat bercermin kita bisa berintrospeksi. Sebagai mahluk Tuhan, bagaimana ibadah kita hari ini? Apakah kita mempercayai dan berpegang pada sebuah keyakinan yang sangat kuat ?. Sebagai manusia kita juga bertanya pada diri sendiri ; Apakah saya sudah lebih baik hari ini dibandingkan kemarin, dan tindakan positif apa yang akan saya lakukan hari ini?

Biasanya kalau kita bercermin dengan “benar”, wajah kita akan tampak secara jelas. Bila kita tidak memperhatikan diri kita di cermin, maka akan timbul “ruang kosong yang liar”. Ruang ini bisa diisi apa saja... Karena tidak ditata dengan positif maka seringnya hal-hal negatiflah yang mengisi ruang kosong ini.  Pada Ny. M kebetulan yang mengisi adalah gambaran tentang hantu atau mahluk halus.

Saya bersaran kepada Ny.M untuk memperbaiki cara beliau memandang dirinya di cermin, baik sebagai mahluk Tuhan maupun sebagai manusia yang penuh keberkahan.  Saat kita percaya bahwa Tuhan adalah kekuatan yang paling besar, maka hal-hal lain menjadi lebih sederhana”. Sebagai landasan kekuatan kepercayaan  adalah perbaikan kualitas ibadah, apapun agama beliau. Selanjutnya adalah perbaikan kualitas sebagai manusia. Saya sarankan kepada beliau untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif, aktivitas sosial, hoby atau yang lainnya. Intinya agar beliau mengisi “ruang kosong” yang ada dengan kegiatan positif.

                                                

Untuk urusan berdandan saya menyarankan beliau sebuah hal sederhana : “Pada dasarnya semua wanita adalah Indah. Jadi bersyukurlah saat bercermin dan tampillah cantik setiap harinya”. Saya rasa beliau pantas untuk tampil lebih baik, terutama untuk suami tersayang. Kita sama-sama tau bahwa tampil cantik bukan berarti mewah, namun serasi.

Walau sudah senior, beliau mendengarkan saran saya dengan seksama dan berjanji menerapkannya. Pada sesi terapi minggu berikutnya Ny M datang dengan dandanan yang lebih memadai, wajah beliau tampak lebih fresh dan memancarkan aura kecantikan yang alami.Beliau bilang kepada saya.. Alhamdulillah dok, saya sudah berani tidur sendiri saat suami ke luar kota !! :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar