Peringatan Hari Tanpa Tembakau
Sedunia (31
Mei 2012) baru saja berlalu. Pada
kenyataannya, bagi sebagian besar orang isue tentang berhenti rokok masih jauh
panggang dari api. Data Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan bahwa jumlah penikmat
rokok sebagai hasil olahan tembakau meningkat setiap tahunnya, termasuk jumlah perokok anak-anak .
Saat berbicara tentang kebiasaan
merokok maka topik ini bisa menjadi panjang dan menarik. Kalau dilihat dari
pengaruh buruk rokok terhadap kesehatan maka sudah banyak artikel atau
penelitian bidang kesehatan yang menulisnya. Fakta yang menunjukkan bahwa rokok mengandung 4000 jenis zat kimia,
faktor pencetus penyakit kardiovaskular, zat karsinogenik yang menyebabkan
kanker, sampai penyebab impotensi tidak mampu mengurangi ketergantungan
seseorang terhadap kebiasaan merokok. Seandainya ada seseorang perokok yang ingin berhentipun, biasanya sulit
sekali. Alasannya bermacam-macam, mulai dari sekedar kebiasaan setelah makan
atau menemani minum kopi, tanpa merokok tidak bisa konsentrasi, sampai mudah
emosi bila tidak merokok. Ada pula yang sudah berhenti merokok malah jadi makan
banyak. Berhenti merokok malah jadi gendut dan tidak sehat. Namun banyak orang
yang mengatakan dengan satu alasan sederhana, “saat
merokok saya merasa nikmat sekali”.
Dari manakah asal perasaan nikmat
tersebut?. Rokok mengandung zat nikotin , saat dihirup maka nikotin dengan
cepat ( sekitar 10-20
detik) mencetuskan reseptor di otak untuk melepaskan hormon dopamin . Peningkatan
dopamin inilah yang sesungguhnya menimbulkan rasa nyaman, tenang atau nikmat secara instan pada perokok. Jadi apakah benar
perokok itu mempunyai kecanduan pada nikotin? Kalau dilihat dari pendekatan
biologis maka fakta tersebut sudah
dijelaskan dalam berbagai artikel dan jurnal kesehatan.
Apabila Anda seorang perokok , ijinkan saya memperkenalkan
pendekatan yang berbeda untuk berhenti merokok, yaitu pendekatan pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar
adalah segala memori, pengalaman, sensasi perasaan yang secara refleks menjadi
bagian diri seseorang dan selanjutnya membentuk kepribadian orang tersebut.
Pikiran bawah sadar sangat terkait pada perasaan dan emosi seseorang. Dengan melakukan pendekatan ini, maka berhenti
merokok menjadi hal yang sederhana,
alamiah dan berlaku secara otomatis.
Seorang perokok , seperti sebagaimana
manusia lainnya sebenarnya mendambakan rasa nikmat dan rasa nyaman. Secara emosi,
seorang perokok kecanduan terhadap nikmat dan nyaman . Ya... rasa yang dicetuskan hormon dopamin, yang
sayangnya hanya diketahui oleh para perokok untuk didapatkan secara
instan oleh nikotin. Muncul salah kaprah di pikiran bawah sadar seorang
perokok bahwa rasa nikmat ini hanya bisa
ditimbulkan saat dirinya sedang merokok.
Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk berhenti merokok
secara alamiah dan otomatis, yaitu manajemen emosi dan manajemen fisik.
Manajemen emosi mengandung tiga hal yang
utama yaitu; niat, tantangan dan apresiasi. Segala sesuatu perlu diawali oleh niat yang
kuat. Tentukan satu alasan kuat kenapa anda harus berhenti merokok. Alasan
tersebut mesti berasal dari diri sendiri serta mempunyai nilai emosi yang besar
untuk membuat perubahan yang signifikan. Misalnya Anda ingin berhenti merokok
karena ingin melihat anak-anak anda tumbuh dewasa, menikah, dan seterusnya. Kapan
waktu yang paling tepat untuk melaksanakan niat berhenti merokok?. Pikiran
bawah sadar Anda hanya mengenal satu waktu untuk memulai, yaitu “sekarang”. Semua kalimat yang dimulai dengan
kata “akan,nanti,esok, minggu depan, dsb” mengakibatkan
penundaan yang tidak berujung pada niat berhenti merokok.
Selanjutnya tantang diri anda untuk
melakukan hal-hal yang belum pernah anda lakukan sebelumnya atau tertunda.
Misalnya bila berhenti merokok total maka uang yang tadinya dianggarkan untuk rokok
dapat anda pakai untuk menyekolahkan anak sampai sarjana, bahkan sampai tingkat
S2 atw S3. Atau bila berhenti merokok maka
anda berani untuk mulai berdagang, atau menjelajahi tempat baru. Apakah ada
hubungannya? Tentu saja ada, isue rokok dan
peningkatan dopamin bukan hanya isu kesehatan, namun isue untuk mencari
kenikmatan dan kebahagiaan. Hal yang ke tiga adalah apresiasi (penghargaan).
Dopamin adalah h0rmon apresiasi. Beri apresiasi kepada diri anda atau
orang-orang yang anda cintai bila berhasil berhenti merokok sekarang. Misalnya
anggaran untuk membeli rokok dijadikan anggaran untuk membeli susu anak,
tabungan pendidikan anak, membeli
kambing kurban, atau untuk menjalankan hobby Anda (fotografi, mengkoleksi
barang-barang unik).
Manajeman fisik yang baik juga sangat
diperlukan untuk mendapatkan asupan
hormon dopamin yang memadai setiap harinya. Makanan yang dapat mencetuskan dopamin
adalah makanan yang mengandung protein
tinggi seperti : ayam, ikan, putih telur dan kacang kedelai. Serta bahan
makanan lain seperti apel, pisang, bit, serta roti gandum. Selanjutnya segala
aktifitas fisik yang memberikan rasa menyenangkan dapat mencetuskan peningkatan
dopamin di otak. Olah raga teratur seperti jogging, bersepeda ; hobi yang
bersifat aktif seperti berkebun, otomotif. Dan
satu hal lagi yang dapat meningkatkan dopamin yaitu aktifitas
sexual secara teratur (dengan pasangan yang sah tentunya).
Intinya adalah ganti rasa nikmat dari
rokok dengan rasa nikmat alamiah. Jadi kalau Anda merokok satu bungkus yang
terdiri dari dua belas batang sehari,maka lakukanlah dua belas tindakan alamiah
yang menimbulkan rasa senang bagi Anda sebagai pengganti rokok tersebut. Pikiran
bawah sadar Anda butuh waktu dua puluh satu hari untuk terbiasa terhadap
hal-hal baru. Sesuatu yang alamiah pasti lebih baik dari pada bahan kimia.
Kesehatan dan kebahagiaan tentu saja mengikuti sepanjang jalannya. Selamat mencoba
dan kecanduan pada rasa nikmat yang
alamiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar