Selasa, 26 Juni 2012

Sehat by "Refleks"


Rangkaian Upaya untuk menghapus "stigma" kesehatan

       - "Diet itu hanya untuk orang sakit atau sudah tua saja saja"
-        -  "Makanan diet rasanya tidak enak"
-       - "Saya tidak terbiasa makan buah dan sayur, lebih enak makan gorengan"
-        -  "Olahraga itu nanti saja kalau kehidupan saya lebih teratur. Sekarang sih mana sempat, 
            lembur terus..."
           -  "Jogging membutuhkan waktu yang khusus, sedangkan saya mesti berangkat pagi-
           pagi sekali dari rumah” 
    
                                                                          
Ungkapan di atas sering kita dengar sehari-hari, mungkin diucapkan oleh diri kita sendiri, keluarga ataupun orang-orang disekitar kita. Biasanya istilah "stigma" itu selalu berhubungan dengan hal-hal yang negatif. Dan bila sesuatu sudah distigmakan maka hal ini biasanya dijauhi oleh masyarakat, karena alasan takut, susah , ribet, dan lain-lain. 

Stigma biasanya juga dibarengi dengan salah kaprah atau salah paham tentang keadaan yang sebenarnya. Menurut saya banyak orang yang menganggap sehat itu sebagai "stigma". Gaya hidup sehat, walau diakui oleh semua orang bermanfaat  , namun tetap dianggap susah untuk dilakukan sehari-hari. Selalu saja ada alasan bagi kita untuk menghindari bangun pagi, dan memulai gaya hidup sehat... 

                                                                    

Alangkah idealnya apabila gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan otomatis, mudah dan menyenangkan. Refleks.. Gak pake repot... gak pake ribet..... serta terhapus dari segala "stigma" yang menyertainya. "SEHAT BY REFLEKS", adalah obsesi yang akan saya sharing pada Anda semua. Berbagai tips dan cara agar kita semua dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari gaya hidup sehat. Tentu saja secara otomatis, mudah dan menyenangkan Jadi nantikan artikel-artikel berikutnya y.. 

                                           

Jumat, 22 Juni 2012

Rahasia Panjang Umur Orang-Orang Tertua di Dunia

                                             
Dalam setiap doa manusia  dan ucapan ulang tahun selalu terucap doa panjang umur. Studi dari Lembaga Demografi Indonesia menunjukkan bahwa  usia harapan hidup orang Indonesia saat ini mencapai 69 tahun untuk pria dan 72 tahun untuk wanita . Sebagai makhluk Tuhan yang beriman tentu kita percaya bahwa takdir, jodoh, rezeki,  hidup dan mati sudah ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Namun sebagai manusia kita berhak berdoa dan harus berusaha untuk untuk mencapai hasil yang terbaik di dunia ini.  Pernahkah kita berdoa sampai berapa panjang usia kita ?. Dan yang terpenting  selain panjang umur adalah bagaimana kualitas kehidupan yang kita inginkan?. Adalah suatu hal yang sangat menyedihkan  seandainya panjang umur, namun sebagian besar waktu kita mesti  dihabiskan di tempat tidur sambil terbaring sakit.

 Sejak dahulu kala manusia selalu melakukan pencarian air mancur awet muda atau obat hidup abadi. Dan sampai sekarang upaya terapi Anti-aging (mencegah penuaan) dilakukan dengan berbagai cara mulai dari sekedar minum multivitamin sampai melakukan operasi plastik. Namun apakah ada resep panjang umur yang alamiah? 

Saya ingin berbagi tips yang ada di dalam buku The Blue Zones, karangan Dan Buettner. Buku ini menceritakan tentang daerah-daerah tertentu di dunia yang mempunyai penduduk dengan usia lanjut jauh lebih banyak dibandingkan derah lainnya. Mereka yang berumur sama dengan atau lebih dari 100 tahun, disebut centenarian. Setelah meneliti ke seluruh penjuru dunia, para peneliti menyimpulkan ada beberapa daerah ” BlueZones (Zona Biru)” di dunia  yaitu ; Sardinia (Italia), Okinawa (Jepang), Nicoya (Costa Rica), Loma Linda (California), serta Karia (Yunani). Selain panjang umur, penduduk di daerah tersebut mempunyai kualitas hidup yang sangat baik. Mereka tetap bisa bekerja, berkebun, memasak serta  bercengkerama dengan keluarga dan teman-teman. Para peneliti berupaya mencari kesamaan pola hidup, makanan ataupun kepercayaan yang menyebabkan seseorang menjadi panjang umur. 

                                

Ada beberapa kebiasaan baik  para centenarian yang dapat kita tiru :

  • Mempunyai kepercayaan (agama) sebagai modal kekuatan spiritual yang dahsyat
  • Mempunyai semangat hidup yang kuat. Orang Okinawa menyebutnya ikigai, Orang Nicoya menyebutnya plan de vida, yang intinya berupa semangat untuk bangun pagi dan mengerjakan hal-hal bermanfaat.
  • Aktif bergerak secara alami. Para  centenarianbukanlah atlet maraton, mereka tidak mengubah diri menjadi manusia super yang berolahraga sangat keras di hari sabtu-minggu. Mereka bergerak aktif sesuai pola hidupnya, kegiatan fisik ringan namun teratur jauh lebih bermanfaat dibanding olahraga berat namun tidak konstan. Misal ubah kebiasaan naik lift menjadi naik tangga, parkir di tempat yang lebih jauh agar lebih banyak berjalan atau  rutin berkebun.
  •  Makan hanya sampai 80% kenyang. Para centenarianmakan makanan rendah kalori dan cukup zat gizi untuk  tetap aktif, namun tidak sampai kekenyangan.
  • Mengutamakan sayuran, membatasi asupan daging dan tidak menyukai makanan olahan. Sayuran yang kaya serat dan protein nabati sangat baik untuk kesehatan, misalnya kacang-kacangan.
  •  Istirahat yang cukup dan selalu meluangkan waktu untuk bersyukur dan menikmati kehidupan sebagai berkah Tuhan.
  • Memprioritaskan kebersamaan dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai.
  • Mempunyai lingkaran sosial atau teman untuk berbagi. 
                                                                
 
Setelah mengetahui berbagai tips diatas, marilah kita bersama-sama merevisi doa kita pada Tuhan dan melakukan upaya terbaik agar diberikan umur panjang yang berkualitas .

Berhenti Merokok itu Sederhana

(Dengan pendekatan pikiran bawah sadar)

                                                                  


                Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (31 Mei 2012) baru saja berlalu. Pada kenyataannya, bagi sebagian besar orang isue tentang berhenti rokok masih jauh panggang dari api. Data Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan bahwa jumlah penikmat rokok sebagai hasil olahan tembakau meningkat setiap tahunnya, termasuk jumlah  perokok anak-anak .
Saat berbicara tentang kebiasaan merokok maka topik ini bisa menjadi panjang dan menarik. Kalau dilihat dari pengaruh buruk rokok terhadap kesehatan maka sudah banyak artikel atau penelitian bidang kesehatan yang menulisnya. Fakta yang menunjukkan  bahwa rokok mengandung 4000 jenis zat kimia, faktor pencetus penyakit kardiovaskular, zat karsinogenik yang menyebabkan kanker, sampai penyebab impotensi tidak mampu mengurangi ketergantungan seseorang terhadap kebiasaan merokok. Seandainya ada seseorang  perokok yang ingin berhentipun, biasanya sulit sekali. Alasannya bermacam-macam, mulai dari sekedar kebiasaan setelah makan atau menemani minum kopi, tanpa merokok tidak bisa konsentrasi, sampai mudah emosi bila tidak merokok. Ada pula yang sudah berhenti merokok malah jadi makan banyak. Berhenti merokok malah jadi gendut dan tidak sehat. Namun banyak orang yang mengatakan dengan satu alasan sederhana,saat merokok saya merasa nikmat sekali.
Dari manakah asal perasaan nikmat tersebut?. Rokok mengandung zat nikotin , saat dihirup maka nikotin dengan cepat ( sekitar 10-20 detik) mencetuskan reseptor di otak untuk melepaskan hormon dopamin . Peningkatan dopamin inilah yang sesungguhnya menimbulkan rasa nyaman, tenang atau nikmat  secara instan pada perokok. Jadi apakah benar perokok itu mempunyai kecanduan pada nikotin? Kalau dilihat dari pendekatan biologis maka fakta tersebut  sudah dijelaskan dalam berbagai artikel dan jurnal kesehatan.
 Apabila Anda seorang perokok , ijinkan saya memperkenalkan pendekatan yang berbeda untuk berhenti merokok, yaitu pendekatan  pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar adalah segala memori, pengalaman, sensasi perasaan yang secara refleks menjadi bagian diri seseorang dan selanjutnya membentuk kepribadian orang tersebut. Pikiran bawah sadar sangat terkait pada perasaan dan emosi seseorang.  Dengan melakukan pendekatan ini, maka berhenti merokok menjadi hal  yang sederhana, alamiah dan berlaku secara otomatis.
Seorang perokok , seperti sebagaimana manusia lainnya sebenarnya mendambakan rasa nikmat dan rasa nyaman. Secara emosi, seorang perokok kecanduan terhadap nikmat dan nyaman . Ya...  rasa yang dicetuskan hormon dopamin, yang sayangnya hanya diketahui oleh para perokok untuk didapatkan  secara  instan oleh nikotin. Muncul salah kaprah di pikiran bawah sadar seorang perokok  bahwa rasa nikmat ini hanya bisa ditimbulkan saat dirinya sedang  merokok.
Ada dua hal  yang perlu dilakukan untuk berhenti merokok secara alamiah dan otomatis, yaitu manajemen emosi dan manajemen fisik. Manajemen emosi mengandung  tiga hal yang utama yaitu; niat, tantangan dan apresiasi. Segala sesuatu perlu diawali oleh  niat  yang kuat. Tentukan satu alasan kuat kenapa anda harus berhenti merokok. Alasan tersebut mesti berasal dari diri sendiri serta mempunyai nilai emosi yang besar untuk membuat perubahan yang signifikan. Misalnya Anda ingin berhenti merokok karena ingin melihat anak-anak anda tumbuh dewasa, menikah, dan seterusnya. Kapan waktu yang paling tepat untuk melaksanakan niat berhenti merokok?. Pikiran bawah sadar Anda hanya mengenal satu waktu untuk memulai, yaitu sekarang. Semua kalimat yang dimulai dengan kata akan,nanti,esok, minggu depan, dsb” mengakibatkan penundaan yang tidak berujung pada niat berhenti merokok.
Selanjutnya tantang diri anda untuk melakukan hal-hal yang belum pernah anda lakukan sebelumnya atau tertunda. Misalnya bila berhenti merokok total maka uang yang tadinya dianggarkan untuk rokok dapat anda pakai untuk menyekolahkan anak sampai sarjana, bahkan sampai tingkat S2 atw S3. Atau bila berhenti merokok maka anda berani untuk mulai berdagang, atau menjelajahi tempat baru. Apakah ada hubungannya? Tentu saja ada,  isue rokok dan peningkatan dopamin bukan hanya isu kesehatan, namun isue untuk mencari kenikmatan dan kebahagiaan. Hal yang ke tiga adalah apresiasi (penghargaan). Dopamin adalah h0rmon apresiasi. Beri apresiasi kepada diri anda atau orang-orang yang anda cintai bila berhasil berhenti merokok sekarang. Misalnya anggaran untuk membeli rokok dijadikan anggaran untuk membeli susu anak, tabungan pendidikan  anak, membeli kambing kurban, atau untuk menjalankan hobby Anda (fotografi, mengkoleksi barang-barang unik).
Manajeman fisik yang baik juga sangat diperlukan untuk  mendapatkan asupan hormon dopamin yang memadai setiap harinya. Makanan yang dapat mencetuskan dopamin adalah  makanan yang mengandung protein tinggi seperti : ayam, ikan, putih telur dan kacang kedelai. Serta bahan makanan lain seperti apel, pisang, bit, serta roti gandum. Selanjutnya segala aktifitas fisik yang memberikan rasa menyenangkan dapat mencetuskan peningkatan dopamin di otak. Olah raga teratur seperti jogging, bersepeda ; hobi yang bersifat aktif seperti berkebun, otomotif. Dan  satu hal lagi yang dapat meningkatkan dopamin  yaitu  aktifitas sexual secara teratur (dengan pasangan yang sah tentunya).
Intinya adalah ganti rasa nikmat dari rokok dengan rasa nikmat alamiah. Jadi kalau Anda merokok satu bungkus yang terdiri dari dua belas batang sehari,maka lakukanlah dua belas tindakan alamiah yang menimbulkan rasa senang bagi Anda sebagai pengganti rokok tersebut. Pikiran bawah sadar Anda butuh waktu dua puluh satu hari untuk terbiasa terhadap hal-hal baru. Sesuatu yang alamiah pasti lebih baik dari pada bahan kimia. Kesehatan dan kebahagiaan tentu saja mengikuti sepanjang jalannya. Selamat mencoba dan kecanduan  pada rasa nikmat yang alamiah.